Perbedaan pada Kode SAE Oli Mesin Mobil! Wajib Banget Lo Ketahui!

Ketika memilih oli mesin untuk mobil, Anda mungkin sering melihat kode SAE pada kemasannya, seperti SAE 10W-30 atau SAE 5W-40. Kode ini sering membingungkan, padahal sangat penting untuk menentukan oli yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda. Lalu, apa sebenarnya arti SAE dan perbedaannya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa itu SAE?

SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, sebuah organisasi yang mengatur standar viskositas oli mesin. Kode SAE menunjukkan kemampuan oli untuk mengalir pada berbagai suhu, baik dalam kondisi dingin maupun panas.

Penjelasan Kode SAE

Kode SAE biasanya terdiri dari dua angka yang dipisahkan oleh huruf “W” (contoh: 5W-30). Berikut adalah arti dari masing-masing bagian:

  1. Angka sebelum huruf W:
    • Menunjukkan tingkat viskositas oli pada suhu rendah (cold start).
    • Semakin kecil angkanya, semakin cair oli tersebut pada suhu dingin. Misalnya, SAE 5W lebih cair daripada SAE 10W saat mesin baru dinyalakan.
  2. Huruf W:
    • Berarti “Winter” atau musim dingin, yang menunjukkan performa oli dalam kondisi dingin.
  3. Angka setelah W:
    • Menggambarkan viskositas oli pada suhu tinggi (operasi mesin normal).
    • Semakin besar angkanya, semakin kental oli tersebut pada suhu panas. Contohnya, SAE 40 lebih kental daripada SAE 30.

Perbedaan Utama SAE pada Oli Mesin

1. Performa dalam Suhu Dingin

  • Oli dengan angka kecil sebelum W (contoh: 0W, 5W) lebih cocok untuk daerah dengan suhu dingin karena lebih mudah mengalir saat mesin baru dinyalakan.
  • Oli dengan angka besar sebelum W (contoh: 10W, 15W) membutuhkan waktu lebih lama untuk melumasi mesin dalam kondisi dingin.

2. Performa dalam Suhu Panas

  • Oli dengan angka besar setelah W (contoh: SAE 40, SAE 50) lebih kental pada suhu panas, sehingga memberikan perlindungan lebih baik untuk mesin yang bekerja keras atau dalam cuaca panas.
  • Oli dengan angka kecil setelah W (contoh: SAE 20, SAE 30) lebih cair dan cocok untuk mesin yang dirancang dengan toleransi presisi tinggi.

3. Efisiensi Bahan Bakar

  • Oli yang lebih cair (contoh: 5W-20) dapat mengurangi gesekan di mesin, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar.
  • Oli yang lebih kental (contoh: 10W-40) memberikan perlindungan ekstra untuk mesin berperforma tinggi, meskipun dapat sedikit mengurangi efisiensi bahan bakar.

Memilih SAE yang Tepat

Untuk memilih SAE yang tepat, perhatikan hal-hal berikut:

  • Rekomendasi Pabrikan: Selalu gunakan spesifikasi oli yang direkomendasikan di buku manual kendaraan Anda.
  • Kondisi Cuaca: Pilih viskositas yang sesuai dengan suhu lingkungan tempat mobil Anda digunakan.
  • Jenis Mesin: Mesin modern biasanya memerlukan oli yang lebih cair untuk efisiensi, sedangkan mesin lama mungkin memerlukan oli lebih kental untuk perlindungan.

Kesimpulan

Memahami perbedaan SAE pada oli mesin membantu Anda memilih oli yang tepat sesuai kebutuhan mobil Anda. Dengan oli yang sesuai, performa mesin akan lebih optimal, tahan lama, dan hemat bahan bakar.

Writer : Dian Amru