
Shockbreaker adalah komponen penting pada sistem suspensi mobil yang berfungsi meredam getaran dan menjaga kestabilan kendaraan. Jika shockbreaker dalam kondisi baik, mobil terasa nyaman, stabil, dan tidak memantul berlebihan. Sebaliknya, shockbreaker yang melemah membuat mobil limbung, suara berisik muncul, bahkan bisa mengganggu keselamatan saat berkendara di kecepatan tinggi. Simak cara merawat shockbreaker mobil
Agar shockbreaker tetap awet dan performanya maksimal, berikut penjelasan lengkap tentang cara merawat shockbreaker yang benar.
Kenapa Shockbreaker Penting?
Shockbreaker bekerja bersama per dan komponen suspensi lainnya untuk menyerap guncangan dari jalan. Komponen ini menentukan:
- Kenyamanan kabin
- Handling mobil saat menikung
- Stabilitas pada kecepatan tinggi
- Daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan
Karena fungsi besarnya, perawatan shockbreaker tidak boleh diabaikan.
Cara Merawat Shockbreaker agar Tetap Awet
1. Hindari Jalan Berlubang Jika Tidak Perlu
Benturan keras adalah musuh terbesar shockbreaker. Jika kondisi jalan jelek, kurangi kecepatan agar tekanan ke suspensi tidak terlalu besar.
2. Jangan Overload Muatan Mobil
Beban berlebih membuat shockbreaker bekerja ekstra keras sehingga umur pakainya jauh lebih pendek.
3. Lakukan Spooring dan Balancing Secara Berkala
Setelan roda yang tidak tepat membuat kerja shockbreaker tidak seimbang dan mempercepat keausan. Idealnya dilakukan setiap 10.000 km atau setelah menghantam lubang besar.
4. Cek Kebocoran Oli Shockbreaker
Shockbreaker yang bocor biasanya meneteskan oli di permukaan tabungnya. Jika dibiarkan, peredaman getaran akan sangat berkurang.
5. Gunakan Ban dengan Tekanan yang Tepat
Tekanan angin yang terlalu rendah membuat shockbreaker bekerja lebih berat. Pastikan tekanannya sesuai rekomendasi pabrikan.
6. Periksa Komponen Kaki-Kaki Lainnya
Bushing arm, ball joint, dan stabilizer link yang aus bisa mempercepat kerusakan shockbreaker.
Tanda Shockbreaker Mulai Rusak
- Mobil memantul berlebihan
- Ada oli menetes pada shockbreaker
- Suara “jedak-jeduk” saat melewati jalan rusak
- Setir bergetar pada kecepatan tertentu
- Mobil limbung saat menikung
Jika salah satu gejala muncul, segera lakukan pemeriksaan agar kerusakan tidak meluas.
Kapan Shockbreaker Harus Diganti?
Umumnya shockbreaker bertahan hingga 60.000–100.000 km, tergantung cara mengemudi dan kondisi jalan. Namun, jika ada kebocoran atau performanya sangat menurun, penggantian wajib dilakukan lebih cepat.
Kesimpulan
Shockbreaker yang sehat sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan berkendara. Dengan menghindari beban berlebih, menjaga tekanan ban, rutin spooring-balancing, dan melakukan pengecekan berkala, shockbreaker bisa bertahan lama. Untuk pemeriksaan dan penggantian shockbreaker berkualitas, langsung datang ke Bengkel BOS, #TemanServisKamu.