
Saat mengecek oli mesin lewat dipstick, sering kali pemilik mobil kaget melihat oli yang tadinya bening kini berubah menjadi hitam. Banyak yang khawatir dan bertanya: apakah oli mobil cepat hitam berbahaya?
Faktanya, warna oli yang berubah jadi hitam adalah hal wajar, tapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada mesin.
Penyebab Oli Mobil Cepat Hitam
- Oli Bekerja Membersihkan Mesin
Fungsi utama oli selain melumasi adalah membersihkan sisa pembakaran. Oli yang cepat hitam menunjukkan bahwa oli bekerja menyerap kotoran. - Sisa Pembakaran Menumpuk
Endapan karbon dari proses pembakaran bisa membuat oli cepat kotor. Semakin sering mobil digunakan di kemacetan, oli akan lebih cepat hitam. - Filter Oli Kotor atau Tersumbat
Filter oli yang tidak diganti bersamaan dengan oli bisa membuat kotoran tetap bersirkulasi sehingga oli lebih cepat hitam. - Kualitas Bahan Bakar
BBM dengan kualitas rendah menghasilkan lebih banyak kerak, membuat oli cepat berubah warna. - Mesin Bermasalah
Jika oli terlalu cepat hitam disertai bau bensin atau asap knalpot berlebih, bisa jadi ada kerusakan di ruang bakar.
Apakah Oli Hitam Harus Langsung Diganti?
- Jika oli baru dipakai sebentar lalu cepat hitam → kemungkinan filter oli kotor atau mesin butuh servis.
- Jika oli sudah menempuh jarak 5.000–10.000 km → wajar diganti sesuai jadwal.
- Selalu ikuti rekomendasi pabrikan dan gunakan oli berkualitas.
Solusi Agar Oli Tidak Cepat Hitam
- Ganti oli sesuai interval (5.000–10.000 km).
- Selalu ganti filter oli saat mengganti oli.
- Gunakan BBM berkualitas agar pembakaran lebih bersih.
- Lakukan servis tune up berkala untuk membersihkan ruang bakar.
Kesimpulan
Oli mobil cepat hitam belum tentu menandakan kerusakan, bisa jadi justru karena oli bekerja dengan baik membersihkan mesin. Namun, jika terlalu cepat hitam disertai gejala lain, segera lakukan pengecekan di bengkel. Untuk ganti oli, filter oli, hingga servis tune up, percayakan pada Bengkel BOS, #TemanServisKamu.